Guru Sebagai Teladan: Analisis QS Al-Ahzab Ayat 21
Keywords:
Guru, Teladan, QS. Al-Ahzab 21Abstract
-
The presence of a teacher in the educational process is a very important and irreplaceable aspect. Even though technology has developed rapidly, the presence of a teacher is still absolutely necessary. However, there is still a phenomenon in which the world of education continues to show that there are still teachers who carry out their work irresponsibly and are far from being exemplary as they should be. It is still easy to find teachers who teach sparingly, is apathetic, feel burdened, and are forced to teach so that the exemplary and noble values of the teacher become empty. This article aims to discuss about teachers as role models based on an analysis of QS Al-Ahzab verse 21. This article uses a literature study approach. This study shows that the specific context of QS Al-Ahzab verse 21 is speaking in conditions of Khandaq's war, but the meaning of this verse applies in general. The attitude of Rasulullah SAW is an ideal attitude that can be used as an example by a teacher in carrying out his role in the world of education. The teacher must be a role model, manifested in the form of patience, steadfastness, readiness, struggle, and surrender to Allah SWT when carrying out his duties as a teacher. By doing this, the teacher will be able to set an example like the attitude of Rasulullah SAW, which Allah SWT later praised through QS Al Ahzab 21.
AbstrakKehadiran seorang guru dalam proses pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting dan tak tergantikan. Meski teknologi telah berkembang pesat namun kehadiran seorang guru tetap mutlak diperlukan. Namun demikian, masih terdapat fenomena di mana dunia pendidikan terus menunjukkan bahwa masih terdapat guru yang melakukan pekerjaannya dengan tidak bertanggung jawab dan masih jauh dari keteladanan sebagaimana mestinya. Masih mudah ditemukan guru yang mengajar sekedarnya saja, bersifat apatis, merasa beban dan terpaksa dalam mengajar, sehingga nilai-nilai keteladanan dan kemuliaan guru menjadi hampa. Artikel ini bertujuan untuk mendiskusikan tentang guru sebagai teladan berdasarkan analisis terhadap QS Al-Ahzab ayat 21. Artikel ini menggunakan pendekatan studi literatur. Kajian ini menunjukkan b bahwa konteks khusus QS Al-Ahzab ayat 21 adalah berbicara dalam kondisi perang, yaitu perang khandaq, namun makna ayat ini berlaku secara umum. Sikap Rasulullah SAW merupakan sikap ideal yang dapat dijadikan contoh oleh seorang guru dalam menjalankan perannya dalam dunia pendidikan. Guru harus mampu menjadi suri teladan yang termanifestasi dalam bentuk kesabaran, teguh hati, siap siaga, penuh perjuangan, dan berserah diri kepada Allah SWT ketika menjalankan tugasnya sebagai seorang guru. Dengan melakukan hal tersebut, maka guru akan dapat menjadi teladan sebagaimana sikap Rasulullah SAW yang kemudian dipuji oleh Allah SWT melalui QS Al Ahzab 21.
Downloads
References
Aini Nurwulandari, D. (2020). Metode Modelling dalam Pendidikan Karakter pada Anak (Analisis Surat Al Ahzab Ayat 21). JM2PI: Jurnal Mediakarya Mahasiswa Pendidikan Islam, 1(2), 271–303. https://doi.org/10.33853/jm2pi.v1i2.117
Al-Shabuny, A. (1970). Al-Tibyan fi Al-‘Ulum Al-Qur’an. Daar Al-Qalam.
Elhany, H. (2018). METODE TAFSIR TAHLILI DAN MAUDHU’I. Ath Thariq Jurnal Dakwah Dan Komunikasi, 2(1), 288. https://doi.org/10.32332/ath_thariq.v2i1.1078
Hasanah, S. A. (2019). PENDIDIK BERKARAKTER SUFI: Studi Analisis Tafsir Al-Qur’an Surat Al-Kahfi Ayat 17. Jurnal Al-Dirayah, 2(1), 62–69. https://core.ac.uk/download/pdf/336860521.pdf
Huda, S. N., & Afrina, F. (2020). Rasulullaah Sebagai Role Model Bagi Pendidik (Kajian Terhadap Al-Qur’an Surah Al-Ahzab Ayat 21). Fitrah: Journal of Islamic Education, 1(1), 72–88. https://doi.org/10.53802/fitrah.v1i1.9
Ibnukatsironline.net. (2015). Tafsir Surat Al-Ahzab, ayat 21-22. http://www.ibnukatsironline.com/2015/09/tafsir-surat-al-ahzab-ayat-21-22.html
Ikramatoun, S., Amin, K., Darwin, D., & Halik, H. (2021). Iron Cage Birokrasi Pendidikan: Suatu Analisis Sosiologis. Jurnal Sosiologi Pendidikan Humanis, 6(1), 18. https://doi.org/10.17977/um021v6i1p18-29
Jajuli, J., & Ghrazianendri, S. (2019). TKETELADANAN GURU DALAM PERSPEKTIF PANDANGAN AL-QUR’AN DAN AL-HADIST MELALUI IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013. Al-Afkar, Journal For Islamic Studies, 4(1), 207–225. https://doi.org/10.31943/afkar_journal.v4i1.69
Jamaluddin. (2014). Guru Sebagai Profesi (Tinjauan Pendidikan Islam). AL-QALAM Jurnal Kajian Islam & Pendidikan, 06(01), 74–89. http://journal.iaimsinjai.ac.id/index.php/al-qalam%0A
Muchlis. (2019). KARAKTERISTIK GURU TELADAN DALAM TINJUAN AL-QURAN SURAH AL-KAHF AYAT 65. Tajdid: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 3(1), 561–575.
Najamudin. (2019). Konsep Pendidikan Uswatuh Hasanah dalam Al-Quran surat Al-Ahzab Ayat 21-22 (Kajian Tafsir Tahlili). Jurnal Aksioma Ad-Diniyah, 7(1), 1–28.
Nata, A. (2005). Filsafat Pendidikan Islam (G. M. Pratama (ed.)).
Nurdin, N. (2019). Implementasi Keteladanan Rasulullah Saw Berdasarkan Al-Qur’an Surat Al-Ahzab Ayat 21 Bagi Pendidik Era Milenial. Tadabbur: Jurnal Peradaban Islam, 1(1), 29–48. https://doi.org/10.22373/tadabbur.v1i1.48
Rokim, S. (2017). Mengenal Metode Tafsir Tahlili. Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 2(03), 41–56. https://doi.org/10.30868/at.v2i03.194
Sendhy, A. C. (2019). Nilai-nilai Pendidikan Profetik Dalam Al-qur’an Surat Al-ahzab Ayat 21 (studi tafsir tahlili). Jurnal Kebudayaan Islam, 2(1), 15.
Shihab, Q. (2004). Tafsir Al-Misbah. Lentera Hati.
Suhayat, A., Buhori, D. S., & Ibdalsyah. (2018). Konsep Teladan Guru Membentuk Akhlaq Siswa Menurut Imam Ghozali dalam Kitab Ihya ’Ulumuddin. Seminar Nasional 2018: Membangun Budaya Literasi Pendidikan & Bimbingan Dan Konseling Dalam Mempersiapkan Generasi Emas, 14–26. http://pkm.uika-bogor.ac.id/index.php/PSBKI/article/view/120
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Darwin, Fahruddin Nasution
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).